Dua Generasi
Karya: Nelly Amalia, S.Pd.
Saat pagi datang ku dapati sebuah senyuman dan sapaan penuh kehangatan
Senyumnya yang merekah lebar bagai bunga yang tengah mekar
Nasihatnya yang lembut terhujam tajam dalam hati hingga nalar
Tangannya yang lembut menyentuh seraya menyambut
Guruku…
Sosok yang selalu ku kagumi hingga saat ini
Ia yang memberi ilmu tanpa ragu
Yang mengajarkan dunia tanpa rasa curiga
Darinya aku belajar bahwa hidup penuh ketulusan
Dan kini ku rasakan mengukir senyum seindah mawar itu sukar
Mengelus dan membelai penuh kehangatan itu butuh kekuataan
Tidak mudah memberi nasihat yang mendalam saat sedih terpendam
Dirimu yang dulu mungkin aku yang saat ini wahai guruku
Betapa mulia hatimu yang tak pernah menunjukan risau meski hati kacau
Yang tak pernah menunduk lesu meski pikirmu tak menentu
Yang selalu ceria meski hati dengan berduka dan batin penuh luka
Yang lisannya tak pernah terbata meski didera rasa nestapa
Guruku…
Kini aku menjadi guru
Kini aku serupa dirimu
Serupa dirimu yang dulu
Kita berjibaku dalam dunia yang sama namun kondisi dan masa yang berbeda
Meski dipandang picik dilihat hanya sebagai pencari upah
Mereka lupa guru pembawa petuah yang yang digenapi berkah
Semoga kita masih menjadi oase meski di tengah hadangan zaman yang meradang
Semoga kita masih bisa jadi penyejuk di tengah gurun pasir yang panjang membentang
2023