20 – Puisi Dhiya Jauza Hanun

Puisi guru

20
Karya: Dhiya Jauza Hanun

Nyatanya April 2024 aku akan berkepala dua
Akan hilang umur belasku, berganti 20
Akan masuk fase baru, dunia yang lebih dari hari kemarin

Berkaca aku pada cermin
Bertanya aku, sudah beri apa untuk ibu?
Bertanya aku, sudah beri apa untuk saudaraku?
Bertanya aku, sudah beri apa untuk bangsa ini?
Bertanya aku, sudah jadi apa hari ini?

Beranjak aku dari cermin, mengambil catatan
Ku baca lagi, tentang aku ditahun kemarin
Berfikir dan mengingat aku, apa-apa dariku yang salah kemarin
Berfikir dan mengingat aku, apa-apa mimpi yang belum ku capai kemarin

Mulai menulis aku pada halaman selanjutnya
Menulis untuk pribadiku yang menuju 20
Menulis aku, apa-apa dari ku yang harus diperbaiki
Menulis aku, apa-apa yang harus ku usahakan tahun ini
Menulis aku, apa-apa mimpi kemarin juga mimpi tahun ini

Tertulis disana, akan sosok aku yang 20
Tertulis untuk jadi aku yang senang dan menyenangkan
Tertulis untuk jadi aku yang bangga dan membanggakan
Tertulis untuk jadi aku yang lebih berani dan bersemangat

Tertulis disana, akan mimpiku untuk 20 ini
Tertulis untuk usahakan aku beri pada ibu
Tertulis untuk usahakan aku beri pada saudaraku
Tertulis untuk usahakan aku beri pada bangsaku

Tagar:

Bagikan postingan

satu Respon

  1. Puisi yang bagus. Refleksi kehidupan. Berulangnya hari lahir menjadi perenungan diri bukan perayaan. Pemilihan penggunaan repetisi akan memperkaya gaya pengungkapan plus berfungsi penegasan. Peletakkannya pada bait mungkin bisa dipertimbangkan agar lebih bervariasi, tak selalu di awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *