Bintang Pun Turut Mengharap Kebebasan
Karya: Muhamad Arya Fadhillah
Di bawah langit biru yang menangis,
Palestina merintih dalam doa yang terus-menerus. Tanah suci yang diselimuti debu dan luka,
Doa kami terbang tinggi, mengharapkan keadilan.
Jeritan anak-anak yang tak bersalah, Menggetarkan hati, merobek kedamaian. Di malam gelap, bintang-bintang menangis, Doa kita mengalun, memohon kebebasan.
Jeruji besi mengunci kebebasan,
Namun jiwa Palestina tak bisa terkurung. Doa mengalir dalam sungai air mata,
Mengharapkan pagi tanpa bayang-bayang perang.
Allah, peliharalah tanah ini yang sakral, Bebaskanlah Palestina dari belenggu kezaliman. Doa kami bersatu, membentuk ombak harapan,
Menyinari malam yang kelam dengan cahaya iman.
Di balik langit biru, Palestina berdoa,
Bumi yang rindu damai, terhempas oleh peperangan. Doa-doa terbang tinggi, menggapai keadilan, Menyatu dalam suara angin, membisikkan harapan.
Jeritan kota-kota yang redup oleh derita,
Anak-anak menangis di tengah reruntuhan dinding. Doa mengalir, merangkai benang kebersamaan, Mengukir harap di langit yang kelam.
Dalam setiap sujud, doa tulus terhatur,
Mengalun indah di antara zikir dan air mata. Allah, dengarlah seruan hati yang pilu,
Bebaskanlah Palestina, bimbinglah mereka menuju cahaya.
Terenyuh tanah suci, menangis di sepanjang sejarah, Doa kita menyatu, membentuk langit yang bersih.
Meski terluka, mereka tetap tegar berdiri,
Doa untuk Palestina, menjadi nyanyian keabadian.
Bogor, 31 Desember 2023