ERA GEMPURAN BUKU DIGITAL – GRAMEDS: SARAN BIKIN CAFE
Oleh: Sugiati
Era digital mengalihkan seluruh aktivitas manusia menggunakan teknologi, sebab akan lebih mudah, praktis dan bisa mengakses apapun dalam satu genggaman. Peralihan tersebut tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa sektor, salah satu sektor yang terdampak adalah toko buku. Alih-alih dapat mempermudah pekerjaan manusia, digitalisasi justru membuat manusia lebih suka membaca buku online daripada buku fisik. Hal ini menyebabkan beberapa toko buku mengalami penurunan performa dan kerugian akibat pesatnya teknologi yang berdampak pada peralihan minat pembaca buku fisik ke buku digital.
Buku digital menjadi pilihan banyak orang di era digital saat ini, hal itu karena membaca buku secara online memberikan keuntungan-keuntungan bagi pembaca, diantaranya adalah praktis tidak perlu repot dalam membawanya, bisa diakses secara langsung karena tidak perlu bepergian ke toko-toko buku secara fisik dan harga yang ditawarkan cenderung murah karena tidak mengalami proses cetak.
Fenomena ini membuat beberapa toko buku mengalami kerugian, bahkan sampai gulung tikar. Salah satu toko buku yang mengalami gulung tikar adalah toko gunung agung. Toko buku gunung agung adalah salah satu toko buku terkemuka di Indonesia pada masanya, namun toko buku ini terpaksa harus tutup pada akhir tahun 2023. Hal ini dikarenakan oleh kerugian secara operasional yang dialami oleh pihak manajemen. Tentu saja fenomena ini salah satu akibat peralihan minat masyarakat dari memilih bacaan buku fisik ke buku digital.
Terkait peralihan masyarakat membaca buku fisik ke buku digital, namun masih banyak masyarakat yang lebih memilih buku fisik. Hal ini dapat dilihat dalam kolom komentar di instagram @gramedia, salah satunya komentar yang ditulis oleh akun instagram @wisnawatyuwi “Saya salah satu orang yang lebih suka buku dengan aromanya dibanding buku digital”, selain itu akun instagram @rhe_lue juga menuliskan “Lebih enak baca buku fisik sih daripada e-book, beda aja sensasinya” tulisnya. Meskipun peralihan minat buku fisik ke buku digital saat ini, namun pembaca buku fisik juga belum punah.
Banyaknya pembaca buku fisik yang memerlukan tempat-tempat untuk membeli buku fisik, maka salah satu toko buku yang masih bertahan adalah gramedia. Sebagai bentuk dari mengikuti perkembangan zaman, gramedia juga menyediakan buku digital namun tetap membingkainya dengan kegiatan literasi secara kreatif yang melibatkan buku fisik bagi masyarakat. Upaya ini merupakan bentuk komitmen dari gramedia agar tidak mengecewakan pembaca yang meminta toko buku ini tetap bertahan. Seperti yang ditulis oleh akun @4verything_ “Tolong tetap bertahan demi kelangsungan hidup para readers” tulisnya. Permintaan ini ditulis pada salah satu postingan gramedia yang menggambarkan keadaan saat ini, dimana meskipun saat ini semua serba digital tetapi gramedia tetap semangat untuk para Grameds (sebutan pelanggan gramedia).
Melihat fenomena diatas, maka tidak jarang para pembaca dan pelanggan gramedia menyarankan beberapa ide untuk menunjang performa toko buku gramedia, agar menarik pembaca buku fisik. Salah satunya adalah menambahkan coffee shop atau cafe agar meberikan rasa nyaman bagi pelanggan gramedia yang datang ke lokasi. Selain itu, dalam upaya mendukung peningkatan bacaan buku fisik, menyediakan cafe membuat pembaca betah berlama-lama membaca dengan menikmati tempat, suasana, makanan dan minuman yang disediakan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh akun instagram @abhasiyah “Gramedia harus banyak inovasi dan adaptasi. Kayak bikin kafe mungkin” tulisnya. Komentar tersebut juga ditanggapi oleh pihak gramedia, yang memuji saran dari pelanggannya.
Penyediaan cafe di gramedia dapat menjadi win win solution bagi fenomena penurunan bacaan buku fisik di era digital saat ini. Sebagai pembaca yang berangkat dari suka buku fisik, akun instagram @bambangstio memaparkan keuntungan membaca buku fisik, diantarnya adalah buku fisik membuat pembaca fokus sedangkan membaca buku digital bisa jadi akan terganggu dengan notifikasi HP dan lain sebagainya, buku juga bisa menjadi koleksi dan disimpan di rak buku, serta dijadikan pajangan yang aesthetic di kamar maupun di ruang tamu, selain itu menurut @bambangstio, aroma yang ditawarkan buku fisik membuat suasana membaca semakin tenang.
Sumber:
Narudhu, Anum Arum.”Beralih ke Dunia Digital, Apa Kabar Buku Fisik pada Masa Mendatang?”.Diakses pada 12 Jnauari 2024 melalui https://kumparan.com/srntyrs/beralih-ke-dunia-digital-apa-kabar-buku-fisik-pada-masa-mendatang-20TNtb3h5My/full.
Instagram @gramedia.diakses pada 12 Januari 2024 melalui aplikasi instagram.