Gemintang Gelora Karsa – Puisi Nadia Vincy

resolusi puisi

Gemintang Gelora Karsa
Karya: Nadia Vincy

Saban hari terlewati, sudah banyak eskalasi terjadi
Swastamita membangunkan atma hingga pancaindra
Ambu tanah menyatu dengan rintik hujan panas
Entah kunamai apa hawa ini

Tak terasa usiaku tak lagi belia, sudah tua. Aku tertawa
kehilangan arah Kemana aku akan mencari jawaban?
Dahan menggugurkan daunnya bak menolakku

Aku bertanya:
Apakah gunanya aku berusaha?
Bila hanya menghasilkan seember air mata Ketika aku pulang ke
kampong, Ibu berkata:
“Kemarilah anak kebanggaanku!”
Kubersumpah Indurasmi akan runtuh saat itu juga

Retislaya sudah tak berarti
Aku hanya perlu berusaha, meskipun berbilur luka
Meskipun merasa nestapa
Hanya demi orang tua di desa

Kali ini aku bangun pagi buta
Ada sesuatu yang luar biasa
Sepuluh ribu tampaknya,
Caci yang kabur ke ujung buana
Kini aku sudah tak merasa chandra

Nasib sudah termaktub di nabastala Siapa yang tahu?
Kalau esok aku jadi lebih muda, semangat membaranya
Sebab sudah lelah kurasakan perih yang bertubi-tubi
Ada ruang gelap, seperti embun hitam tebal
Dalam gubuk yang keropos
Hanya ada kabut di dasar rerumputan

Bakar!
Sudah kubakar melakonia itu,
Sudah kubakar sadrah itu,
Sudah kubakar kemalangan itu.

Sintang, 17 Januari 2024

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *