Guru Tua
Karya: Puspa Setianingtyas, S.Pd.
kisah tentang seorang tua.
seorang cendekia dengan keriput di jemari tangannya.
keriputnya senada motor butut Astrea yang setia antar-jemput dari hawa dingin datang hingga mentari tenggelam ke lautan dalam.
baginya tak ada anak nakal.
baginya juga tak ada anak bodoh.
dan lagi, baginya juga tak ada anak kurang ajar.
baginya anak-anak adalah makhluk merdeka dan makhluk bebas, kewajiban baginya untuk menuntun dalam kesabaran dan keikhlasan.
ada kalanya lelah, ada juga kalanya marah, dan ada lagi kalanya ingin menyerah.
Si Tua juga manusia yang butuh rehat,
namun baginya, sandaran rehat ternikmat ada pada mata yang berbinar.
mata anak nakal yang sumringah paham rumus matematika,
mata anak bodoh yang bersemangat menulis diksi indah,
mata anak kurang ajar yang mulai paham makna “I love you” untuk nembak gebetan.
namun,
sekali lagi, baginya tak ada anak nakal, anak bodoh, apalagi anak kurang ajar.
baginya, mereka adalah darah dagingnya.
baginya, mereka adalah harapan bangsa.
baginya, mereka butuh belajar dengan bebas dan merdeka.
Lalu.
Si Tua bertanya pada anak-anaknya,
“Bagi kalian, saya ini apa?”
akhirnya.
Seorang Anak menjawab dengan lantang,
“Bagiku, bapak layaknya tombak milik tentara tua”
Si Tua tersenyum,
“Ya benar, Bapak memang sudah tua”
Si Anak menegaskan,
“Walaupun sudah tua, bukan berarti tak punya kekuatan untuk membuat kami merdeka”
2023