Harsa
Karya: Umi Salamatus Sakdiyah
Adakah yang lebih pilu dari sebuah kehilangan?
Mata yang tak lagi menyiratkan kerlingan
Harapan yang kian lama mulai dipatahkan
Atau impian yang hanya sebatas genggaman
Langkah kecilnya berpijak dengan leluasa
Tanpa sepatu kaca layaknya kisah yang melegenda
Gaun yang melekat sudah tak lagi berupa
Tertutup debu para zionis yang membabi buta
Adakah harsa di matanya?
Lautan darah terhampar begitu saja
Gedung-gedung yang telah rata
Dihujam bertubi-tubi oleh nestapa
Luka di tubuhnya bahkan tak dirasa
Air mata sudah habis tak terkira
Setiap dentuman telah mengikis ketakutannya
Seruan illahi seakan menggema bagai sangkakala
Jiwa yang telah tertempa dengan derita
Tak lagi menyerah atas nama nyawa
Langkah kecilnya hanya ingin membela
Pada tanah yang direnggut dengan paksa
Baitan kalam sang pencipta bagai pelipur lara
Tak kenal lelah terkumandang pada bibir mungilnya
Keyakinan pada janji sang pencipta
Masih terpatri akan kebebasan tanah surga