Inilah Aku Versi Terbaikku
Karya: Rafi Indrayanto
Kepada purnama aku bercerita
Sembari bersimpuh berpayung tabir temaram
Yang kala itu kau suguhkan padaku dalam diamnya malam
Lantas terik kirana memancar liar ciptakan bebayang hitam
Kini aku tak lagi sendiri mendekap senyap
Menggeluti setiap butir waktu bersama bayangan
Sembari aku berujar pada bebayang atma
Bertanya perihal apa yang luput atas raga
Aku mencoba menerka sembari membaca jejak etika
Yang konon katanya ada seikat warta yang bersemayam dalam raga
Menangkap kata demi kata yang terlontar dari bualan para insan
Di benamkannya wajah mereka ke arahku dengan berlumur angkara
Aku bingung linglung dibuatnya
Manakala aku bertindak tak sesuai mau mereka
Memintaku bertingkah bak budak sang raja
Mencela apabila tak sudi diperintahnya
Aku hanyalah manusia biasa yang ingin dicinta
Manusia tanpa kasta agung yang tak berharta
Tak punya rupa yang memesona di mata buana
Tak ayal separuh ragaku dijadikan ranah celaan dan hinaan
Raga serasa diburu lantas jiwa serupa ditikam
Rasa pedih perih merintih dalam balutan angin malam Sempat beranggap bahwa diri ini tak lagi punya guna Merenung, aku merenung sembari mendekap gulana
Mencoba tetap tegar dalam gelegar petir yang menyambar Bersikeras menunaskan kuncup daun-daun anyar
Menyibakkan lembaran baru untukku mengambara
Membalik pandangan dari segala penjuru mata angin
Bahwa aku adalah versi terbaik untukku
Terbaik dengan keunikan yang orang lain tak miliki
Diri ini adalah kepunyaanku semata
Secuil rumpang tak lagi jadi penghalang tuk dicinta
Kini aku belajar mensyukuri nikmat sang pencipta
Dalam derapan doa-doa malam yang selalu ku langitkan
Belajar mencintai diri sendiri tanpa pernah merasa kekurangan
Karena inilah aku versi terbaikku dari tangan Tuhan