Pertapa – Puisi Abdi Galih Firmansyah

puisi mencintai diri

Pertapa
Karya: Abdi Galih Firmansyah


Pertapa suciku, kemana perginya?
Tanganmu mesra menanam padi di ladang.
Rangkulan menyertai perjuangan siang.
Pitutur menggetarkan surya redup petang.

Oh, pertapa…
Juntaian ayat perhiasan petani.
Kertas berkelir milik kartini.
Pena dan noktah adalah puisi.
Engkau membaca, pun juga kami.

Magrib dan pesanggrahan menepukku.
Semanis wajah kakek dan nenekku.
Bak peminum kopi merindukan malam.
Hati bercerita, ia bergumam.

Oh, pertapa…
Apakah ustad itu tidak menanam?
Adakah kau murung mendengar Al-Kalam?
Tanpamu aku menjadi lengang.
Darinya tak kulihat As-Salam.


Malang, 2023

Tagar:

Bagikan postingan

2 Responses

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *