Sebiji Zarah di Palestina
Karya: Heru Anugrah Pratama
Sebiji zarah tergeletak di bumi yang tandus,
Di bawah langit Palestina, mengisahkan kisah pilu.
Kecil dan rapuh, tetapi penuh perlawanan,
Sebiji zarah, saksi bisu penderitaan tanah itu.
Matahari merah menyinari tanah yang terluka,
Sebiji zarrah menangis dalam keheningan malam.
Dalam remang-remang bulan, ia bersyukur hidup,
Sebab di sana, dia tumbuh dalam kisah perjuangan yang panjang.
Walaupun kecil, namun memiliki makna besar,
Sebiji zarah menggenggam cita-cita kemerdekaan.
Dalam tiap geraknya, tersirat semangat kebebasan,
Palestina, dalam sebiji zarah, terukir harapan yang abadi.
Angin membisikan rahasia sebiji zarah,
Cerita tentang kehidupan dan perlawanan tanpa henti.
Di antara reruntuhan, dia menari dengan debu,
Menunjukkan bahwa keberanian tidak melulu besar.
Sebiji zarah berseru di tengah hujan peluru,
Menyuarakan keadilan di bumi yang teriris.
Dia takkan menyerah, sekecil apapun ia,
Sebab dalam hatinya, menyala bara kebebasan yang tak terpadam.
Sebiji zarah mengajar tentang kekuatan tekad,
Bahwa walaupun kecil, namun mampu mengguncang dunia.
Palestina, dalam setiap zarrahmu,
Terukir perlawanan yang tak lekang oleh waktu.
Sebiji zarah, tanda kehidupan yang bersinar,
Di tengah kegelapan yang merayap perlahan.
Dia menginspirasi, mengajak untuk berdiri,
Sebab kebebasan diukir dalam sejuta zarah di bumi Palestina.
Palembang, 15 Januari 2024