Asan Jalu
Karya: M. Rizky Chandra
Di masa sekarang ini,
hidup tak pernah benar-benar pasti
Terkadang angin bertiup ke mari
Kadang juga mengarah ke sini
Jalu tak habis pikir,
Apakah hidup memang sebebas ini?
Ia pergi pagi, pulang sore hari
Begitu saja terus sampai mati
Malam tadi, Jalu benar-benar sibuk
Ia tak tahu pasti mana yang harus didahului
Mencukupi kebutuhan anak istri
atau mencari berkah agar masuk surga nanti
Gajinya sekarang, cukup untuk menyekolahkan Putri
dan makan tiga kali sehari, pasti
Hari ini, esok, hingga sepuluh hari lagi
sisanya, Jalu tak tahu bagaimana nanti
Jalu masih memegang teguh apa yang ia yakini
Menjadi seorang guru tak akan bisa menghidupi
Tak akan bisa menjamin anaknya cukup gizi,
kebutuhan istrinya terpenuhi, susu anaknya tercukupi,
apalagi untuk bergaya dan ngopi sana sini.
Jalu masih memegang teguh apa yang ia yakini
Setidaknya, dengan begini
ia bisa melahirkan pemikir-pemikir yang mungkin
tak akan ingin menjadi sepertinya jika besar nanti
Jalu terus bekerja meski tak kaya-kaya
Setidaknya ada yang diwarisinya
Semangat yang tak mengenal usia
Sampai ia masuk surga
Semoga.