Bait-Bait Tinta Sang Guru
Karya: Ari Ernawati, S.Pd.
Sejauh mata memandang dunia
Sejuta langkah yang pernah tertapak
Selama itu nurani ini bersuara
Menjawab bait tanya “Mengapa menjadi guru?”
Bukankah semesta selalu memberi jawaban
Bukankah hamparan manusia menjadi teladan
Bukankah harga jasa tak berarti apa-apa
Lalu…
Kenapa harus dengan sosok yang digugu dan ditiru
Jawabku “Aku ingin mengubah semesta”
Aku jijik dengan hamparan kekejian
Aku lelah dengan panasnya dunia
Aku jenuh dengan zaman yang memorakporandakan nurani
Aku muak dengan evolusi yang merusak jiwa
Aku ingin mengubahnya…
Melalui mereka, insan terdidik penerus bangsa
Secercah cahaya yang menghidupkan semesta
Meski terkadang dunia tertawa dalam canda
Sosok guru bukan lagi pantas digugu dan ditiru
Nurani merampasnya dengan paksa
Menjadikan anak-anak kami tanpa karakter
Menjadikan guru tunduk dengan aturan dunia
Menjadikan guru tunduk dengan anak didiknya
Menjadikan guru kehilangan taringnya
Menjadikan guru lemah mewujudkan asa semesta
Bukan…
Bukan karena kami para guru ingin disanjung dunia
Tapi sungguh…
Kita menyayangi dunia yang hampir punah oleh masanya…
Haruskah generasi penerus bangsa menghantam keras kehancuran dunia?
Inilah bait-bait tinta sang guru
Yang hampir lenyap menyuarakan rasa
2023