Ceritaku di Tahun 2023 – Cerpen Siti Nurwanda L

puisi mencintai diri

Ceritaku di Tahun 2023
Karya: Siti Nurwanda L

sebelum aku bercerita aku akan memperkenalkan diriku terlebih dahulu, namaku Siti Nurwanda biasanya di panggil wanda, aku berasal dari Sulawesi tengah aku kini belajar di salah satu kampus di Makassar, aku mengambil progran studi pendidikan bahasa arab dan aku kuliah sambil berasrama, di asrama aku di haruskan memakai bahasa arab sehari-hari, menyetor hapalan quran dan hadis.

Tidak terasa sudah tahun 2024 yah, memang benar kata orang jika waktu itu berlalu dengan cepat dan segala suka dan duka sudah di lewati dengan perjuangan yang tidak mudah segala tetesan air mata sudah jatuh dan segala senyuman sudah tersebarkan di tahun kemarin.

Pada saat mendekati bulan ramadhan terdengar kabar bahwa seluruh mahasiswa yang berada di mahad harus mengikuti kegiatan muballigh hijrah dan harus pulang ke kampung masing-masing oleh karena itu pada dua hari sebelum ramadhan aku dan teman-teman yang berada di satu daerah yaitu yang di sulawesi tengah pulang dengan menyewa mobil, waktu yang di perlukan untuk perjalanan dari sulawesi selatan ke kampung kita masing-masing yaitu tiga hari.

Setelah tiga hari kami pun sampai dan mulai menjalankan tugas kita masing-masing, aku mulai mengajar anak-anak di desaku mengaji di masjid selama satu bulan, dan aku juga mengajar di salah satu pondok pesantren di daerahku yang terkenal,aku dan teman-temanku mengajar anak-anak MTS kami mengajarkantentang bahasa arab kepada mereka karena memang kami belajar bahasa arab di kampus, jujur aku sangat senang di beri kesempatan mengajar di pondok pesantren itu, banyak sekali pengalaman dan ilmu yang aku dapatkan selama mengajar.

Setelah mengajar selama dua minggu di pondok pesantren tersebut aku dan teman-temanku pulang ke kampung masing-masing karena walapun tinggal di satu daerah tetapi kami berbeda desa, aku mulai melanjutkan kegiatanku mengajar anak-anak kecil di desaku mengaji walaupun muridnya tak seberapa tetapi aku bahagia.

Tetapi yang aku terlalu fokus mengajar dan tidak memikirkan untuk belajar pelajaran kampus dan menghafal quran selama ramadhan aku lalai dan tda tau , mengatur waktuku dengan baik.

Selesai menghabiskan tugas dari kampus yang mengharuskan aku dan teman-teman pulang ke kampung masing-masing selama bulan ramadhan untuk mengajarkan ilmu kita yang sudah di dapatkan selama kuliah, dan kegiatannya dinamakan muballigh hijrah,

Tanggal 25 april 2023 aku akan berangkat kembali ke makassar kota dimana aku kuliah, aku seorang mahasiswa yang mau menuntut ilmu di kota besar jadi aku merantau ke kota orang untuk menuntut ilmu,

Selama aku menjalankan tugasku aku lalai dengan tugas lain yaitu menyiapkan hapalan untuk semester depan, jadi aku pulang tanpa ada persiapan yang baik, tetapi aku berkata pada hatiku untuk tetap optimist dan tidak berkecil hati, aku berprinsip berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab.

Sesampainya di asrama aku pusing bagaimana mengatur jadwal belajar dan menghafal Quran apalagi aku adalah tipe orang yang lemah dalam menghafal, tapi aku tidak boleh menyerah aku harus tetap berusaha.

Tiba pada suatu hari aku ujian hafalan quran di asrama dan dan ujian di kampus pada waktu yang berdekatan, waduh… aku jadi pusing tujuh keliling memikirkan bagaimana membagi waktunya, jadi aku berusaha untuk menyelesaikan hafalan quranku dan setelah itu fokus belajar untuk ujian di kampus, memang tidak mudah karena aku harus berjuang lebih keras daripada teman-temanku yang lain aku menghilangkan tidur siangku dari daftar istrahatku dan mulai menghafal ketika yang lain sedang tertidur, siang dan malam aku lewati sampai pada suatu hari aku sakit karena kurang istirahat dan banyak pikiran, semuanya bergelut dan pikiranku.

Aku pernah menangis dan mengeluh karena lamanya aku menghafal al-quran, astagfirullah memang aku orang yang sangat tidak sabar padahal Tuhan sedang mengujiku sedikit tapi aku banyak mengeluh, aku sampai curhat sama musyrifahku tentang lamanya aku menghafal, lalu beliau berkata: “ sebelum kamu menghafal kamu harus berdoa agar di mudahkan dalam menghafal ” kemudian beliau menulis doa untuk di mudahkan dalam menghafal dan belajar di bukuku.

Mulai sejak itu aku mulai memulai semuanya dengan doa dan yakin pada janji Allah bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, aku mulai menerima kekuranganku dan mulai mengikhlaskan semuanya dan sabar dalam menjalani semua ujian yang di berikan.

Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan ujian quranku dengan baik dan tepat waktu,aku sampai menangis terharu dan tidak percaya jika aku bisa menyelesaikan hafalan quran 2 juz selama satu tahun di asrama.

Setelah menyelesaikan ujian diasrama aku mulai belajar untuk persiapan ujian di kampus begadang untuk belajar itu sudah menjadi kebiasaan ku sebagai seorang mahasiswa yang berasrama, aku terus belajar dengan waktu yang tersisa.

Tibalah pada waktu yang sudah tentukan untuk ujian aku mengerjakan ujian dengan baik dan menyerahkan semuanya pada Tuhan pokoknya apapun hasilnya aku harus menerimanya dengan lapang dada karena ini memang konsekuensi ketika aku suka menunda waktu di waktu lapangku.

Alhamdulillah aku bisa lulus ujian dengan peringkat jayyid jiddan,walaupun begitu aku bersyukur dengan pencapaian ku, dan berusaha untuk memperbaiki lagi waktuku agar tidak terjadi seperti kejadian kemarin.

Dan tibalah waktu untuk wisuda asrama dengan izin Allah aku bisa menyelasikan semua kegiatan asramaku dengan segala kejadian yang kini sudah jadi kenangan, aku sangat bahagia di hari itu dan aku tdak menyangka aku mendapat predikat mumtazah di asrama padahal aku belum pernah berasrama sebelumnya karena faktor ekonomi dan biaya asrama yang tidak sedikit,

Ini semua rencana Tuhan aku mendapatkan beasiswa dan bisa berasrama serta bisa bertahan sampai 1 tahun di asrama sampai aku diwisuda.

Setelah keluar dari asrama aku mulai mencari tempat tinggal baru di luar, aku dan teman-temanku menyewa sebuah rumah yang tidak jauh dari kampus supaya memudahkan untuk kuliah,

Lalu aku bekerja di taman kanak-kanak sebagai guru dengan kedua temanku, pada saat itu aku belum memiliki pengalaman sebagai pengajar di taman kanak-kanak tetapi aku mulai belajar dan berusaha yakin pada diriku bahwa aku bisa, Alhamdulillah aku bisa mengajar selama 1 satu bulan krena kontrak aku tidak mengajar lagi, dan mulai fokus untuk berkuliah.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *