Cermin Itu Aku
Karya: Nanda
Pikirannya begitu berisik
Seperti rintik hujan di atas genting
Tapi dia tetap tenang
Seperti suara ombak saat surut
Dia berusaha menjadi pendengar yang baik bagi orang lain,
Tapi dia lupa mendengarkan hatinya sendiri
Bagaikan badut di sebuah pertunjukan
Membuat orang lain tertawa dengan tingkah konyolnya,
Seperti seorang aktor dibalik layar,
Mengabaikan perasaan sendiri demi menyenangkan orang lain
Tanda tanya selalu berhasil memenuhi pikirannya
Begitu banyak telinga,
Tapi tak seorang pun mau mendengarkan keluh kesahnya
Bantal di kamarnya lebih banyak mendengar
Dinding di kamarnya menjadi saksi bisu
Betapa hancurnya pikirannya
Saat tidak ada manusia yang siap
meminjamkan telinga untuk mendengar keluh kesahnya
Dia bukan Ultraman yang begitu kuat
Dia juga lelah, jiwanya lelah, batinnya lelah
Dia juga manusia, dia bukan robot
Dia juga punya perasaan
Sesekali tatap dia di cermin
Tatap dia dengan penuh makna
Dia juga butuh di apresiasi
Setiap progres yang berhasil dia lewati
Membuatnya bertahan hingga kini
Aku dan dia yang di cermin yang lebih pandai tertawa,
tersenyum
Tetap bernyanyi di kala terpuruk
Mencoba untuk tetap bangkit
Merayakan setiap hal-hal kecil
Kita bagaikan judul lagu dari tulus
“Manusia-Manusia Kuat”
Seperti Superhero yang kuat untuk diri sendiri
Kita bukan judul lagu “Sempurna”
Bukan juga lirik lagu Komang
Yang seperti terlalu sempurna
Kita adalah Tutur Batin.
Yang menerima segala kekurangan