Keramahan Tangan si Bunga Kecil – Cerpen Fatimah Azzahra

puisi mencintai diri

Keramahan Tangan si Bunga Kecil
Karya: Fatimah Azzahra

“Tangan yang penuh kasih sayang diibaratkan seperti bunga yang menyentuh hati dengan keindahan dan tidak pernah terungkap sedikit pun”.

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, hiduplah seorang gadis kecil bernama Zahra.

Zahra diberi julukan Blossom oleh warga desa sekitar karena dia merupakan seorang pecinta bunga yang gemar bermain di kebun milik neneknya. Setelah pulang sekolah dia akan bergegas menuju ke kebun itu setiap hari, di mana bunga-bunga warna-warni mekar dengan indahnya.

Suatu hari, Zahra menemui bunga kecil yang tampak terluka. Dengan lembut, ia menyentuh kelopak bunga itu dan berkata sambil tersenyum manis, “Jangan khawatir, aku akan merawatmu dengan baik Sakinah sayang.”

Iya, si gadis kecil itu memberi nama bunganya “Sakinah”, yang berarti ketenangan.

Ketika Zahra merawat bunga-bunga di kebun neneknya, tetangga sebelah bernama Nizhar, melintas dan melihat Zahra dengan senyuman ramahnya. “Zahra, apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Nizhar.

“Aku merawat bunga-bunga di kebun nenekku, Nizhar. Dan aku menemukan bunga kecil yang terluka, jadi aku memberinya dengan nama Sakinah,” jawab Aisha sambil tersenyum ceria.

Nizhar pun tertarik dan bertanya, “Bisakah aku membantu merawat bunga-bunga ini?”

Dengan senang hati, Zahra menyetujui tawaran Nizhar. Sejak saat itu, Zahra dan Nizhar menjadi teman yang setia dalam merawat kebun bunga nenek si gadis kecil. Mereka bersama-sama menyiram, menyulam, dan memberikan kasih sayang pada setiap bunga.

Suatu hari, cuaca berubah menjadi buruk. Angin kencang dan hujan deras menghantam desa itu. Zahra dan Nizhar sangat khawatir akan nasib bunga-bunga kesayangan mereka. Tanpa ragu, mereka segera melindungi bunga-bunga dengan tangan-tangan mereka yang kecil.

“Percayalah bunga-bunga kecil, kita akan melindungimu,” ujar Zahra dengan lembut dan penuh keyakinan.

Kemudian setelah badai reda, mereka menemukan beberapa bunga yang terjatuh dan terluka. Namun, tidak ada yang putus asa. Zahra dan Nizhar bekerja sama untuk memulihkan keadaan bunga-bunga itu.

Ketika mereka menyulam bunga yang terluka, Zahra berkata, “Inilah menjadi bukti keramahan tangan yang membuat bunga-bunga indah tetap hidup, seperti persahabatan kita.”

Nizhar tersenyum setuju, “Ya, Zahra. Aku sangat bersyukur telah memiliki teman sebaik kamu.”

Bunga-bunga itu tumbuh lebih indah setelah mendapat perawatan dan kasih sayang dari Zahra dan Nizhar. Desa kecil itu kembali dipenuhi dengan keindahan dan warna-warni dari kebun bunga yang telah pulih.

Selanjutnya, setelah badai mereda dan bunga-bunga pulih, Zahra dan Nizhar melanjutkan perjalanan mereka merawat kebun bunga dengan semangat yang lebih besar. Teman-teman di desa pun ikut terinspirasi oleh kisah keramahan tangan mereka.

Suatu hari, seorang nenek dari desa itu, Nenek Fathimah, datang ke kebun bunga. Dia terharu melihat keindahan yang dihasilkan oleh tangan-tangan muda itu. “Kalian berdua adalah anugerah untuk desa ini,” kata Nenek Fathimah sambil tersenyum.

Nenek Fathimah meminta Zahra dan Nizhar untuk membantu merawat taman di pusat desa. Mereka setuju dengan senang hati. Dengan waktu luang mereka, Zahra dan Nizhar mulai menciptakan taman yang indah dan ramah lingkungan bernama “Taman Bunga Serambi Jannah”.

Pada suatu pagi yang sangat cerah, warga desa berkumpul di taman pusat untuk merayakan keberhasilan proyek kebun bunga. Zahra dan Nizhar merasa bahagia melihat taman yang mereka rawat bersama-sama telah menjadi tempat berkumpul yang penuh keindahan.

Tidak hanya itu, mereka juga mengajak warga desa untuk ikut serta dalam kegiatan merawat taman. Semakin banyak tangan yang turut serta, semakin besar pula keindahan yang bisa diciptakan.

Kisah “Keramahan Tangan si Bunga Kecil” terus menerus menjadi inspirasi bagi banyak orang. Pada suatu hari, seorang wartawan lokal datang untuk mewawancarai Zahra dan Nizhar. Cerita mereka menjadi viral di media sosial, dan desa kecil itu mendapat perhatian positif dari masyarakat luas.

Seiring berjalannya waktu, desa itu berkembang menjadi tujuan wisata yang terkenal karena keindahan taman-tamannya. Melalui Zahra dan Nizhar, dengan tangan kecil mereka telah mengubah tidak hanya kebun bunga, tetapi juga takdir desa mereka.

Ketika ditanya apa kuncinya, Zahra hanya menjawab, “Lewat keramahan tangan kita berdualah yang dapat menciptakan keajaiban. Sehingga, dari satu tindakan kecil dapat merubah banyak hal.”

Kemudian Nizhar menambahkan, “Persahabatan kita berdua juga menjadi kekuatan. Bersama-sama, kita bisa mengatasi setiap badai.”

Dengan keberhasilan ini, Zahra dan Nizhar tidak hanya menjadi pahlawan di desa mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi orang-orang di seluruh negeri. Mereka membuktikan bahwa setiap individu meski sekecil apa pun tangan mereka, juga memiliki kekuatan untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Lalu seiring berjalannya waktu, kisah tentang “Keramahan Tangan si Bunga Kecil” menjadi cerita inspiratif di desa itu. Zahra dan Nizhar membuktikan bahwa tangan kecil mereka dapat melakukan keajaiban ketika diisi dengan kasih sayang dan kepedulian.

Akhirnya, desa kecil itu tidak hanya dikenal sebagai tempat dengan kebun bunga yang cantik, tetapi juga sebagai tempat di mana keramahan tangan dan persahabatan menciptakan keajaiban yang abadi.

Setelah sukses dengan proyek “Taman Bunga Serambi Jannah”, Zahra dan Nizhar pun terus berkomitmen untuk menjaga keindahan taman tersebut. Sehingga membuat desa kecil itu terus berkembang sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan.

Pada suatu hari, mereka memutuskan untuk mengadakan acara tahunan bernama “Festival Bunga Serambi Jannah”, untuk mengundang orang-orang dari berbagai tempat untuk menikmati keindahan taman dan merayakan keberhasilan proyek tersebut.

Acara festival yang diadakan ini tidak hanya mencakup pameran bunga, tetapi juga berbagai kegiatan seperti lokakarya bercocok tanam, pertunjukan seni, dan ceramah tentang kepedulian terhadap lingkungan. Desa kecil itu menjadi pusat perhatian sebagai contoh keberhasilan kolaborasi masyarakat dalam merawat lingkungan.

Seiring waktu, Zahra dan Nizhar juga memberdayakan masyarakat setempat untuk menciptakan lapangan kerja melalui usaha-usaha kecil yang terkait dengan kebun bunga dan taman. Mereka membuka peluang bagi penduduk desa untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari keindahan yang mereka rawat bersama.

Kisah “Keramahan Tangan si Bunga Kecil” terus diabadikan dalam buku cerita anak-anak, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk peduli terhadap alam dan merawat lingkungan di sekitar mereka. Desa kecil itu semakin berkembang menjadi contoh yang diakui secara Nasional tentang bagaimana bekerja sama serta menciptakan kepedulian yang dapat mengubah takdir terhadap sebuah komunitas.

Dengan tetap rendah hati, Zahra dan Nizhar terus menerus mengembangkan inisiatif keberlanjutan untuk memastikan keberlangsungan keindahan taman mereka. Sehingga, mereka menjadi duta lingkungan dan sering diundang untuk berbicara di acara-acara Nasional dan Internasional tentang keberlanjutan dan kepedulian terhadap alam.

Kisah ini juga mengilhami pembentukan kelompok-kelompok serupa di berbagai desa dan kota, menciptakan gerakan yang lebih besar untuk melestarikan lingkungan dan membangun komunitas yang peduli satu sama lain.

Jadi begitulah, “Keramahan Tangan si Bunga Kecil” yang tidak hanya menjadi kisah lokal di sebuah desa kecil, tetapi kini berkembang menjadi dorongan positif bagi perubahan di berbagai tempat. Inspirasi dari tangan kecil Zahra dan Nizhar menjadi api yang menyala serta terus membakar semangat untuk menjaga keindahan alam dan merangkul persahabatan dalam upaya bersama menciptakan dunia yang lebih baik lagi kedepannya.

Terakhir, kami berdua ingin menutup kisah ini dengan sebuah quotes,

“Ketika kita menjadi seperti bunga yang memberi keindahan melalui kebaikan, kita dapat merangkul esensi keramahan dalam setiap tindakan”.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *