Mengejar Mimpi
Karya: Rizkia Salsabila
Aksa adalah seorang pemuda berusia 19 tahun yang tinggal di sebuah desa terpencil bernama Sukamaju. Desa itu jauh dari hiruk pikuk kota besar. Transportasinya sangat sulit, tidak ada sinyal telepon genggam, apalagi akses internet.Meski begitu, Aksa memiliki tekad yang kuat untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang insinyur teknologi. Hal ini didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar akan dunia teknologi. Dia sering membaca dan belajar tentang teknologi dari majalah atau koran bekas yang tersedia di desanya.Suatu ketika, pemerintah mengadakan beasiswa untuk 10 anak desa dari seluruh Indonesia. Beasiswa ini akan membiayai pendidikan mereka hingga jenjang sarjana di salah satu universitas teknologi di ibu kota.
Mendengar berita ini, Aksa sangat antusias. Inilah kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya, pikirnya. Namun dia sadar persaingannya pasti ketat sekali. Maka ia pun mempersiapkan berbagai berkas dan pembuktian potensi diri.Setelah melewati seleksi ketat, akhirnya Aksa dinyatakan lolos. Ia sangat senang karena dapat kuliah di jurusan teknik mekatronika di universitas bergengsi dengan beasiswa. Kini, mimpinya menjadi semakin dekat.Hari pertama kuliah, Aksa merasa asing dan kagum dengan teknologi di perkotaan yang tidak ia jumpai di desanya. Namun ia tak gentar. Dengan tekad yang membajanya, ia belajar keras. Siang malam Aksa menekuni ilmu teknologi mekatronika. Terkadang ia harus berjuang dengan keterbatasan yang dimilikinya.Di semester kedua, perkuliahan semakin sulit. Banyak teori dan rumus yang harus Aksa kuasai. Beberapa kali nilai ujiannya kurang memuaskan. Hal ini sempat membuatnya sedikit patah semangat.
Namun dengan menyerah, Aksa giat belajar lebih keras lagi. Ia pun rajin berdiskusi dengan dosen untuk berkonsultasi memperdalam pemahamannya. Hasilnyapun menghasilkan hasil. Semester demi semester peningkatannya semakin membaik.Kemudian pada semester akhir, inilah tugas akhir. Aksa sangat antusias dengan praktikum di laboratorium teknologi mekatronika. Di dalamnya ia bisa mengaplikasikan ilmu yang ia dapat di bangku kuliah.Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Aksa mampu menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik. Hasilnya, ia lulus sebagai insinyur teknologi mekatronika dengan nilai cumlaude.Usai wisuda.
Selang beberapa minggu kemudian, Aksa kembali ke Desa Sukamaju dengan hati penuh harap setelah menyelesaikan pendidikannya. Desa itu masih tetap sama seperti ketika ia pergi, tetapi semangat dan pengetahuan baru yang dimilikinya membawa perubahan besar bagi masyarakatnya. Bersama rekan-rekannya, Aksa membentuk tim teknologi yang fokus pada solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup di desa tersebut.
Salah satu proyek utama mereka adalah menciptakan sistem irigasi sawah otomatis. Melalui kombinasi sensor dan kontrol mekatronika canggih, sistem ini memastikan bahwa tanaman di sawah mendapatkan air dengan jumlah yang tepat. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menghemat air dan tenaga kerja petani. Desa Sukamaju, yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam hal irigasi, kini menikmati kemudahan dan efisiensi dalam bercocok tanamProyek berikutnya adalah pengembangan penepung biji-bijian dengan kincir air. Aksa dan timnya menggunakan prinsip-prinsip mekatronika untuk menciptakan mesin yang dapat menggiling biji-bijian dengan cepat dan efisien. Hasilnya adalah peningkatan produksi tepung yang berdampak positif pada perekonomian desa. Warga desa Sukamaju, yang sebelumnya harus melakukan pekerjaan ini secara manual, sekarang dapat menggunakan teknologi canggih yang membuat pekerjaan lebih ringan dan hasilnya lebih maksimal.
Namun, mungkin proyek paling monumental yang dihadapi Aksa dan timnya adalah pemasangan panel surya untuk menyediakan listrik bagi warga desa. Desa Sukamaju tidak memiliki akses yang memadai ke listrik sebelumnya, dan ini menjadi hambatan utama dalam pengembangan desa. Dengan keahlian mekatronika yang dimiliki Aksa, mereka berhasil menginstalasi panel surya yang mengubah potret energi di desa mereka. Lampu-lampu menyala di rumah-rumah penduduk, dan warga kini dapat menikmati manfaat listrik untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Keberhasilan proyek-proyek ini tidak hanya membuat Desa Sukamaju maju secara teknologi, tetapi juga meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Aksa dan timnya tidak hanya memberikan solusi teknologi, tetapi mereka juga memberdayakan masyarakat untuk memahami dan memanfaatkan teknologi tersebut. Mereka mengadakan pelatihan dan workshop untuk penduduk desa agar dapat mengoperasikan dan merawat peralatan teknologi yang telah dipasang.
Prestasi Aksa dan timnya tidak luput dari perhatian pemerintah. Mereka menerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas hidup di daerah terpencil. Aksa sendiri diundang untuk memberikan ceramah inspiratif di berbagai acara dan seminar. Ceritanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di desanya tetapi juga di berbagai penjuru negeri.
Melalui perjuangan dan dedikasi Aksa, Desa Sukamaju bukan lagi sekadar desa terpencil yang terpinggirkn. Ia menjadi contoh bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah dapat mengubah nasib dan membawa perubahan positif bagi banyak orang. Aksa, sang insinyur mekatronika, tidak hanya berhasil mewujudkan mimpinya, tetapi juga membawa perubahan besar bagi komunitasnya dan memberikan harapan bagi mereka yang tengah berjuang untuk meraih mimpi mereka.
Proyek irigasi otomatis, penggilingan biji-bijian, dan pemanfaatan panel surya terus menjadi tonggak kesuksesan, mengubah Desa Sukamaju menjadi pusat teknologi yang membawa manfaat bagi masyarakatnya. Aksa bukan hanya seorang insinyur yang sukses, tetapi juga sosok inspiratif yang membuktikan bahwa perjuangan dan dedikasi dapat membawa perubahan positif yang signifikan. Cerita hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang sedang berjuang untuk meraih mimpi mereka, membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat pantang menyerah, kita semua bisa mengubah dunia sekitar kita menjadi tempat yang lebih baik.