Naya dan Keputusannya
Karya: Yanela Raihan Tihani
Seorang gadis bernama Naya terlihat sedang merapikan kamarnya sambil mendengarkan musik. Saat membuka lemari kecil, ia salah fokus ke sebuah bingkai foto yang terletak di dalam sana. Naya pun meraihnya, disana terlihat ia sedang tersenyum sambil merangkul sahabatnya, Andin. Ia sangat merindukan Andin yang kini menetap di Bandung karena harus berkuliah disana. Berpisah dengan sahabat merupakan hal yang tak mudah. Namun, mereka mengerti bahwa ini semua demi belajar dan mengejar cita-cita mereka masing-masing.
Naya sangat ingat waktu Andin menghubunginya untuk mengucapkan selamat karena diterimanya Naya sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negri di Yogyakarta.
“Aku bangga sama kamu, Nay. Akhirnya kamu bisa jadi mahasiswa universitas favorit!” Andin terdengar sangat bersemangat dan senang kala itu, ia tau betul perjuangan Naya untuk mengejar universitas tersebut.
“Ini juga berkat dukungan mu, makanya aku bisa diterima di universitas impian ku di tahun 2023” Balas Naya senang.
“Ya, dan juga karena kerja keras mu” Balas Andin.
Andin ingat, Naya selalu belajar bahkan menggunakan waktu luangnya untuk berlatih soal-soal SNBT. Naya benar-benar mempunyai ambisi yang kuat untuk mengejar universitas impiannya. Tak jarang ia berlatih soal bersama Andin lewat Video Call, dan berlatih sendiri hingga jam tidurnya berantakan.
Naya bersyukur, ia bisa bangkit kembali. Sejak ia ditolak SNBT tahun 2022, membuatnya patah semangat hingga enggan mencoba lagi. Ia takut gagal untuk kedua kalinya, dan mengecewakan orang tuanya. Saat itu, Naya merasa usahanya sia-sia. Ia sudah belajar hingga larut malam, dan berlatih soal-soal. Namun hasilnya nihil. Ia pun putus asa dan bercerita pada Andin bahwa ia tak ingin mendaftar SNBT lagi di tahun 2023.
Andin menyemangati sahabatnya itu, mengatakan bahwa kegagalan bukanlah akhir segalanya. Ia meyakinkan Naya bahwa Naya pasti bisa jika ia belajar lebih giat dan tak menunda-nunda waktu.
“Nay, kamu pasti bisa lulus SNBT 2023 kok! Aku yakin. Kamu sendiri kan yang mau punya masa depan cerah? Masa kamu berhenti begitu saja? Kalau kamu gagal, bukan berarti kamu ga akan bisa mengejar universitas impianmu. Kegagalan mu di awal akan berbuah manis nanti, jika kamu mau berusaha dan berdoa” Ucap Andin pada saat itu.
“Naya, kalau kamu berniat baik, pikiranmu positif, dan percaya dengan kekuatan Do’a, semuanya akan bisa berubah dalam waktu sekejap” Ucap Andin lagi.
Setelah mendengar itu, pikiran Naya berubah. Kini, ia melihat kegagalannya dalam sisi lain. Dimana ia yakin, bahwa kegagalan bukanlah bagian akhir, namun bagian dari proses.
Sejak saat itu, Naya pun mulai mempelajari materi-materi ujian lebih giat dan dalam. Ia terus berlatih, bahkan mencoba beberapa try out di aplikasi bimbingan online. Naya menonton beberapa channel youtube edukasi, menyelesaikan soal-soal, mencari tau bagaimana cara cepat untuk mengerjakan soal itu, dan lain-lain. Ia tak akan menyerah, demi mengejar program studi Sastra Inggris di universitas bergengsi itu. Naya juga dapat mengatur jadwal belajar, dan jadwal istirahatnya.
Naya sempat pesimis ketika skor try out nya hanya berada di angka 370. Naya berlatih keesokannya dan mendapat angka 420. Ia terus giat berlatih dalam seminggu, bahkan tiga bulan. Hingga ia mendapatkan skor 789, skor try out tertinggi yang pernah ia raih. Naya tak menyangka ia bisa meraih skor setinggi itu. Naya percaya pada proses, kekuatan doa, dan pikiran positifnya.
Hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dimana UTBK berlangsung. Naya sempat deg-deg an, takut, dan gugup. Namun semua rasa itu hilang begitu saja saat Naya masuk ke ruang ujian dan mulai mengerjakan soal-soal tersebut. Tak Naya sangka, soal-soal itu terlihat lebih mudah, bahkan lebih mudah daripada soal try out yang sering ia kerjakan. Semua itu dapat mudah ia lakukan sebab Naya sering berlatih. Ingat, practice makes perfect. Karena itu, Naya dapat mengerjakan ujian dengan sangat tenang, tanpa terburu-buru. Naya tak merasa terbebani sama sekali, malah merasa lega karena ujian sudah selesai dan soalnya terbilang mudah.
Setelah ujian, Naya pun menenangkan pikirannya dengan jalan-jalan ke taman terdekat, atau membeli buku-buku novel agar menjernihkan pikirannya dari soal-soal matematika. Di dalam hati Naya, ia menanamkan rasa ikhlas. Ia harus ikhlas jika kali ini universitas impiannya menolaknya lagi.
Pengumuman SNBT pun akhirnya tiba. Seluruh siswa siswi aktif maupun gapyear seluruh Indonesia sangat bersemangat untuk melihat hasil ujian mereka, termasuk Naya. Naya pun membuka web nya, memasukkan nomor ujian dan tanggal lahirnya dengan tangan yang gemetar. Ia gugup setengah mati, takut gagal lagi.
“Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT SNPMB 2023”.
Saat membaca itu, sontak Naya menangis terharu dan merasa sangat senang. Akhirnya, ia mendapatkan apa yang ia perjuangkan, universitas impiannya sejak dulu. Naya merasa perjuangannya tidak sia-sia, dan berbuah manis seperti apa yang Andin katakan padanya kala itu.
Naya tak menyesali keputusannya untuk mencoba meraih impiannya lagi. Di program studi Sastra Inggris, ia bertemu banyak orang baru yang baik, ia juga dapat belajar banyak hal-hal baru. Naya mengikuti beberapa program volunteer berbahasa Inggris, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan lain-lain. Naya mendapatkan banyak pengalaman seru dan menarik. Ia tak menyangka semuanya berjalan dengan baik selagi ia berpikir positif dan mengandalkan Tuhan dalam setiap hal yang akan ia lakukan.
Kini, Naya beranjak ke semester keduanya disana. Ia harus belajar lebih giat lagi. Banyak hal yang harus ia jelajahi, dan akan lebih banyak pengalaman yang akan ia raih kedepannya.
Naya sadar, bahwa jika ia berlarut-larut dalam kesedihan atas kegagalannya, maka ia tak akan berkembang menjadi lebih baik. Ia akan tertinggal, dan hanya dapat melihat proses kemajuan orang-orang saja.
Satu keputusan Naya, berdampak besar bagi masa depannya kelak. Naya harap, ilmu yang ia dapat selama berkuliah disana akan berguna baginya, dan masyarakat sekitarnya. Salah satu cita-cita Naya adalah ingin mengajar Bahasa Inggris pada murid sekolah, ia sangat senang ketika mampir ke sekolah-sekolah sebagai mahasiswa volunteer dari kampusnya. Ia berharap ilmunya dapat ia salurkan ke banyak orang.
Jika kala itu ia memilih untuk menyerah, ia pasti tak dapat merasakan pengalaman luar biasa seperti ini, ia juga pasti tak akan tau betapa menyenangkannya Sastra Inggris di universitas impiannya itu.
Naya harap, ia akan lulus dengan nilai yang memuaskan nanti. Menjadi sarjana dari Universitas top merupakan impian banyak orang, termasuk Naya.
Naya bangga atas dirinya sendiri, dan juga proses-proses yang membangunnya menjadi pribadi yang lebih baik. Ia selalu ingat saran Andin, dan akan meneruskannya pada orang sekitarnya untuk tidak mudah menyerah. Kamu pasti bisa melakukannya jika kamu berusaha lebih giat, dan percaya pada doa yang kamu panjatkan.
4 Responses
keren
mantappp
Semangat
Amazingggg