Untuk Kesekian Kalinya Katakan Tidak Mengapa Pada Diri Sendiri
Karya: Desi Lailatul Qodari
Dari luar jendela terlihat ibu senja sedang bercengkrama dengan awan mendung
Mereka berdebat tentang keinginan awan mendung untuk membasahi bumi
Akhirnya awan mendung berhasil membasahi bumi di sore hari secara perlahan
Derai hujan mulai berjatuhan di awali dengan gerimis tipis
Hari ini adalah penghujung dari perjalanan panjang
Seluruh lapisan penduduk bumi sedang bersiap untuk merayakannya
Layaknya seperti menonton serial TV berjudul resolusi baru
Mengingat esok adalah pergantian tahun baru
Namun tidak dengan diriku
Potret manusia langka
Di saat semua orang sibuk mempersiapkan perayaan tahun baru
Dengan bangganya aku berbaring di atas ranjang
Sambil memandanngi seluruh sisi kamar
Terlihat ribuan notes berhamburan di tepi kamar
Tiba-tiba angin sepoi menerpa seluruh notes dari arah jendela
Yang mengakibatkan ribuan notes berjatuhan layaknya musim gugur
Satu-persatu notes berlarian di atas ranjangku hingga seluruh notes menimpa kepalaku
Pandanganku terpaku pada notes yang tetap kokoh di sisi kamar
Dengan bertuliskan “resolusi 2023 menjadi lebih baik”
Bukan maksud berbangga namun aku menahan rasa malu
Sebab betapa anehnya diriku menulis kalimat dengan penuh keyakinan
Namun kini hanyalah sebuah kertas yang menghantuiku menjelang pergantian tahun
Sayup mata mulai membengkak seraya bersaing dengan hujan yang tak kunjung reda
Teringat tentang capaian hidup yang menari-nari di atas kepalaku
Kita semua tidak akan pernah tahu
Derai hujan seperti apa yang akan menimpa di setiap harinya
Entah badai seperti apa yang akan menghantam di cerita selanjutnya
Sebagai salah satu insan di kehidupan dunia aku hanya berharap menjadi lebih baik
Untuk kesekian kalinya katakan tidak mengapa pada diri sendiri
Untuk kesekian kalinya katakan tidak mengapa pada semua kegagalan yang telah terjadi
Dan untuk kesekian kalinya katakan tidak mengapa jika memulai kembali
Dengan sadar aku menulis kembali kalimat notes “resolusi 2024 menjadi lebih baik”
