Menyulam Kesabaran

Aku rindu dengan sedukan teh manismu

Di kala pelangi masih tersenyum menyungging

Menyemai benih percintaan

Restu yang telah terlingkar

Engkau adalah setetes embun pohon kaktus

Di tengah gurun yang tandus

Aku tau, kelak badai itu akan datang

Menerjang, membawa diriku tanpa arah

Dan aku hanyalah debu yang hanya menuruti angin

Kini, jurang pemisah itu semakin melebar

Hati yang semakin sukar

Terus menyulam kesabaran

Dan berharap keajaiban itu datang

Tak henti mengadahkan tangan

Kepada Tuhan

Bukit Subur, 19 November 2025

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *