Langkah yang tak dirancang semula

Langkah yang tak dirancang semula

Karya : Aznur Panca Saputra

 

Kupahat harap di hamparan sketsa langit

Bermimpi membangun dunia dari garis dan bayang

Menjadi arsitek, penyusun ruang dan wibawa langit

Namun hidup berbisik lain, menuntunku diam-diam ke jalan terang

 

Kupijak madrasah di sudut sunyi perbukitan

Bukan karena ingin, tapi karena keadaan yang memaksa

Honorer lelaki, gelar yang sarat ujian dan pertaruhan

Di antara kebutuhan hidup dan idealisme yang terpaksa kupelihara

 

Tiap pagi kutatap wajah-wajah haus ilmu dan makna

Tiap malam kucerna kembali kata ”mendidik”

Gaji tak cukup, tapi cukup alasan untuk setia

Sebab di sana kuraba jati diri yang lama terbenam dan terusik

 

Tahun-tahun berlalu, bersama letih dan diam

Sampai angin kabar mengetuk dari seleksi negara

Aku melangkah dengan doa dan secercah harap diam-diam

Akhirnya, kujelma abdi ilmu dalam formasi terkahir yang terbuka

 

Namun tak di kampung, tak pula di dekat saudara

Melainkan di kota raksasa yang tertib dan tak mudah tunduk

Kutatap gedung tinggi yang dulu sempat jadi cita

Kini kujalani hari sebagai perawat akal dan nurani yang tak lengkang oleh waktu yang surut

 

Beginilah takdir memahat arah, bukan dari cita tapi dari makna

Meski awal tak kugenggam kapur dengan rela

Kini tiap butir ilmu yang kutanam menjelma cahaya

Aku pun mengerti, menjadi guru bukanlah pilihan semata tapi anugerah yang menjelma dalam cara-Nya.

 

Tagar:

Bagikan postingan

6 Responses

  1. Setiap langkah kaki yang di langkahkan
    Tak ada yang sia sia, berjuang terus jangan berenti, tetap semangat pejuang pendidikan

  2. Cintai guru Hargai guru tanpa guru anak2 kita tak akan secerdas ini
    Terim kasih Bpk ibu guru
    Kisah yg mengispirasi kami sbgaii org tua

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *