Langkah yang tak dirancang semula
Karya : Aznur Panca Saputra
Kupahat harap di hamparan sketsa langit
Bermimpi membangun dunia dari garis dan bayang
Menjadi arsitek, penyusun ruang dan wibawa langit
Namun hidup berbisik lain, menuntunku diam-diam ke jalan terang
Kupijak madrasah di sudut sunyi perbukitan
Bukan karena ingin, tapi karena keadaan yang memaksa
Honorer lelaki, gelar yang sarat ujian dan pertaruhan
Di antara kebutuhan hidup dan idealisme yang terpaksa kupelihara
Tiap pagi kutatap wajah-wajah haus ilmu dan makna
Tiap malam kucerna kembali kata ”mendidik”
Gaji tak cukup, tapi cukup alasan untuk setia
Sebab di sana kuraba jati diri yang lama terbenam dan terusik
Tahun-tahun berlalu, bersama letih dan diam
Sampai angin kabar mengetuk dari seleksi negara
Aku melangkah dengan doa dan secercah harap diam-diam
Akhirnya, kujelma abdi ilmu dalam formasi terkahir yang terbuka
Namun tak di kampung, tak pula di dekat saudara
Melainkan di kota raksasa yang tertib dan tak mudah tunduk
Kutatap gedung tinggi yang dulu sempat jadi cita
Kini kujalani hari sebagai perawat akal dan nurani yang tak lengkang oleh waktu yang surut
Beginilah takdir memahat arah, bukan dari cita tapi dari makna
Meski awal tak kugenggam kapur dengan rela
Kini tiap butir ilmu yang kutanam menjelma cahaya
Aku pun mengerti, menjadi guru bukanlah pilihan semata tapi anugerah yang menjelma dalam cara-Nya.
6 Responses
Sangat menginspirasi
Terimakasih semua sudah membaca dan memberikan likenya
Sangat menginspirasi,👍👍👍
Semangat pejuang guru madrasah, honorer lelaki berjuang dan terjerat akan keadaan
Setiap langkah kaki yang di langkahkan
Tak ada yang sia sia, berjuang terus jangan berenti, tetap semangat pejuang pendidikan
Cintai guru Hargai guru tanpa guru anak2 kita tak akan secerdas ini
Terim kasih Bpk ibu guru
Kisah yg mengispirasi kami sbgaii org tua