Menggulung Napas Ilmu hingga Akhir

Menggulung Napas Ilmu hingga Akhir

Sebelum memilih, kami sudah mengerti

mengajar adalah panggilan hati

mengalirkan bakti demi negeri

mengharap berkah tak bertepi.

 

Ruang belajar kami lebih luas dari ruang persegi

rangkaian tulisan kami bukan hanya sebatas di papan putih

ia adalah mereka, putra-putri harapan kami

tunas-tunas bangsa yang kelak menjadi pengganti kami.

 

Bertarung dengan hujan badai dan terik matahari

tak menyurutkan niat kami

untuk berhenti, untuk mengakhiri

benih perjuangan yang kami semai,

kami akan terus menari-nari

sembari merawat asa dan mimpi

meski kadang tangan tak kenal henti

untuk menyeka derai keringat yang mengalir berulangkali.

 

Langkah-langkah kecil yang beriringan bersama doa kami

semoga selalu mendapat dekapan ibu pertiwi

menjadi jembatan kecil bagi putra-putri kami

menuju zaman yang kian hari kian kencang berlari

 

Perjalanan demi perjalanan kami susun dengan segenap hati

lentera yang kami miliki mungkin kadang redup sesekali

namun balutan semangat untuk merangkai pesawat kertas penjelajah bumi

tetap menyala hingga waktu menjemput kami

dan lembaran kisah ini

akan dikenang abadi.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *