Bersinarlah – Cerpen Triana Dewi Santuni. L

puisi guru

Bersinarlah
Karya: Triana Dewi Santuni. L


Manusia hanya bisa berencana akan tetapi rencana dari sang pemilik kehidupanlah yang terbaik bagi para insannya.

Mulai kususun kembali kehidupan yang porak poranda ini. Merakit kehidupan setelah kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupku, dia adalah teman hidupku.

Tidak mudah dan cukup sulit tapi semua harus bisaku terima dengan ikhlas serta lapang dada.

Sebab hidup harus terus berjalan, jika aku berlarut dalam kedukaan dan bersedih terus menerus takkan mengubah segalanya, yang sudah tiada tidak mungkin akan kembali seperti semula.

Di tahun ini aku berjanji dengan diriku sendiri untuk menyudahi semua kesedihan dan kembali fokus ke rutinitas seperti biasanya, kembali bekerja, kembali bahagia dan kembali menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Ku ingin bersinar kembali, layaknya matahari yang selalu memberikan sinarnya yang cahayanya akan tetap bersinar kemana pun kita akan pergi.

Delapan tahun sudah aku bekerja di MTsS Ulumul Qur’an Al Madani. Madrasah ini sebagai rumah keduaku, aku sangat bersyukur bisa bekerja disini. Bertemu dengan Kepala Madrasah dan rekan kerja lainnya yang sudahku anggap sebagai keluarga sendiri. Mereka semua sangat baik denganku, mereka adalah support sistem terbaikku untuk bangkit menata kembali kehidupan ini.

Yaa, di madrasahku ini rasa kekeluargaanya sangat erat sekali. Kepala madrasah sering berucap kepada kami untuk saling mempererat rasa persaudaraan, rasa kekeluargaan dan saling menyayangi serta kami dilarang keras untuk memiliki rasa senioritas. Bekerjalah dengan hati, bekerjalah dengan ikhlas dan Insya Allah, Allah lah yang akan membalas segalanya untuk kita.

17 Juli 2023 adalah hari pertama di semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, aku kembali mendapat surat keputusan (SK) dari Kepala Madrasah untuk mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada kelas VII A dan VIII C.

Ini adalah tahun pertama dan pengalaman pertama untukku karena mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Sebelumnya aku hanya seorang staff tata usaha dan guru pengganti di madrasah ini. Aku sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk mengajar dan kesempatan ini tidak akanku sia-siakan sebab kesempatan tidak akan datang kedua kali.

Madrasahku adalah madrasah pertama yang menerapkan kurikulum merdeka di kotaku ini.

Seluruh guru dan staff tata usaha diwajibkan untuk mengikuti serangkaian pelatihan mengenai kurikulum merdeka. Dengan mengikuti pelatihan, kami pun siap untuk melaksakan kurikulum merdeka. Kami bersama-sama menyiapkan perangkat pembelajaran agar memudahkan kami dalam mengajar dikelas nantinya.

Untuk persiapan mengajar, aku mempelajari materi pembelajaran dan bagaimana cara atau metode pembelajaran yang akan disampaikan bisa membuat siswa merasakan kenyamanan dan memahami ketika belajar. Semua ini kulakukan agar mereka jangan sampai merasa kesulitan dalam belajar. Aku ingin mereka bisa dengan mudah belajar, mengerti, dan memahami dengan pelajaran Bahasa Indonesia ini.

Aku bersiap memasuki ruang kelas, dengan mengucapkan “Bismillah” ku langkahkan kakiku masuk ke dalam kelas.

Rasanya sungguh luar biasa, campur aduk menjadi satu. Rasa gugup ini hingga membuat keringat dingin keluar dari tubuhku. Dengan perlahan aku harus bisa mengendalikan perasaan ini agar kembali normal.

“Assalamuaikum” ucapku saat sudah berada di dalam kelas.

“Waalaikumsalam” jawab para siswa.

“Selamat Pagi, anak-anak ibu….. Apa kabar semua? Ucapku.

“Selamat Pagi buu, Alhamdulillah kabar baik buu” ucap mereka.

“Alhamdulillah, Semoga kita semua selalu sehat yaa…” Ucapku.

Kulanjutkan kegiatan di kelas dengan perkenalan dan menyebutkan nama-nama siswa untuk mengisi daftar kehadiran. Setelahnya kami berdiskusi untuk menggunakan metode pembelajaran yang akan kami sepakati bersama-sama dalam pelajaran bahasa Indonesia. Dengan begitu dapat memudahkanku dalam mengajar di kelas tersebut.

Hal utama yang ku tanamkan diawal pertemuan ini adalah membudayakan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, karena mereka tidak hanya akan menjadi siswa tapi kelak akan memiliki status sebagai mahasiswa, pekerja, baik di kota atau kabupaten maupun di kota provinsi, tentunya siswa akan bergaul dengan siswa dari berbagai daerah dan yang dapat menyatukan adalah bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia juga tidak dapat dilepaskan dari keterampilan membaca dan menulis. Dua keterampilan ini sangat erat kaitannya dengan penguasaan bahasa Indonesia. Selain menyimak dan berbicara, keterampilan membaca dan menulis adalah pilar dari keberliteratan seorang guru untuk mentransfer ilmu pengetahuan kebahasaan dan kesastraannya kepada siswanya.

Dengan penguasaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta keterampilan membaca dan menulis, siswa dapat dengan mudah untuk bersinar dalam kehidupannya. Dengan pandainya penguasaan berbicara siswa dapat menjadi pembicara yang hebat, dengan membaca siswa akan kaya ilmu pengetahuan serta wawasan dan keterampilan menulis siswa akan dengan mudah menaklukan dunia dengan hasil tulisannya.

Rasa gugup mulai perlahan menghilang tergantikan dengan perasaan bahagia karena melihat keceriaan para siswa, lega sekali rasanya hari ini bisa terlewati.

Hari terus berganti hari, dan aku benar-benar menikmati menjadi guru. Menciptakan kelas pembelajaran yang santai dan menarik perhatian bagi siswa itu juga tidak mudah, diperlukan bahan ajar yang menarik dan menggunakan media ajar yang bisa memfokuskan siswa agar semangat dalam mengikuti kegiatan belajar di madrasah.

Tidak hanya belajar di dalam kelas, sesekali mereka juga ku ajak belajar di perpustakaan madrasah dengan media buku-buku yang tersedia di perpustakaan. Mereka ku bebaskan untuk mengambil buku untuk dibaca kemudian mencatat hal-hal yang penting dari buku yang mereka baca. Membuat catatan semenarik mungkin agar mereka mudah membaca dan mengingatnya.

Selain belajar di dalam kelas dan perpustakaan madrasah, mereka juga ku ajak untuk belajar di halaman madrasah tepatnya dibawah naungnya pepohonan dan beralaskan rerumputan. Dengan belajar di alam terbuka seperti ini dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh mereka yang sudah berlama-lama di dalam kelas untuk belajar. Dan tentu saja belajar seperti ini sangat ditunggu-tunggu dan disukai oleh mereka, sebab mereka ku perbolehkan untuk belajar sambil menikmati jajanan ringan. Belajar dengan keadaan ini seperti kegiatan piknik.

Sering juga aku memberikan ice breaking atau permainan kepada mereka, dengan ini bisa mengetahui seberapa besar pemahaman mereka atas materi yang sudah dipelajari. Bagi pemenang atas permaian tersebut akan ku beri hadiah sebagai penghargaannya agar mereka lebih bersemangat, termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Dan kini hari-hariku sangat menyenangkan, selalu ada yang menungguku di dalam kelas dan ada juga yang menjemputku untuk segera masuk ke dalam kelas. Ada berbagai macam tingkah kelakuan mereka yang membuatku semakin semangat untuk mengajar. Bagiku tidak ada siswa yang nakal, siswa tersebut hanya saja mencari perhatian para gurunya untuk lebih disayangi dan diperhatikan.

Waktu terus berlalu dengan cepat, hari berganti hari, dan berganti minggu, lalu berganti bulan. Ini adalah hanya sepenggal kisahku untuk tetap terus bersinar diantara redupnya cahaya kehidupan.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *